EDUKASI PADA IBU BALITA TENTANG PEMANFAATAN DAUN KELOR SEBAGAI KUDAPAN UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI POSYANDU MERDEKA LINGKUNGAN II SUMBER AGUNG KEMILING

ike ate yuviska* -  Program Studi Kebidanan, Indonesia
Dewi Yuliasari - 

Stunting sering dijumpai pada anak usia 12-36 bulan, anak yang mengalami stunting pada masa ini cenderung akan sulit mencapai tinggi badan yang optimal pada periode selanjutnya. Untuk mencegah terjadinya stunting pada anak, ibu perlu mengonsumsi asupan gizi yang layak, dan memiliki pengetahuan gizi yang baik.  Upaya perbaikan stunting dapat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan sehingga dapat memperbaiki perilaku pemberian makan pada anak. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai pemanfaatan daun kelor (Moringa Oleifera) sebagai kudapan untuk mencegah masalah stunting. Metode melalui penyuluhan (pemaparan melalui ceramah secara langsung) dan pengisian kuesioner pre-post test untuk mengetahui dan menilai tingkat keberhasilan penyuluhan yang dilakukan. Didapatkan hasil rata-rata skor pengetahuan sebelum penyuluhan termasuk dalam kategori baik (nilai ≥80) sebanyak 13,5%, dan pengetahuan kurang sebanyak 86,5%. Setelah penyuluhan didapatkan skor pengetahuan baik sebanyak 54,1% dan kurang sebanyak 45,9%. Kesimpulannya terdapat peningkatan pengetahuan sesudah diberikan penyuluhan tentang stunting dan kudapan dari daun kelor.

  1. Andriani, W. O. S., Rezal, F., & Nurzalmariah, W. O. S. (2017). Perbedaan Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi Ibu Sesudah Diberikan Program Mother Smart Grounding (MSG) dalam Pencegahan Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017 (Doctoral dissertation, Haluoleo University).
  2. Astari Ld, Nasoetion A & Dwiriani CM. The Correlaton Between Famiy, Child Rearing And Stunting Prevalences Among 6-12 Months Babies. Media Gizi Dan Keluarga. 2005; 29: 40-46.
  3. Azhari, D., Sabila, K. S., & Lestari, S. D. (2020). PENYULAHAN TENTANG MENOPOUSE PADA IBU-IBU DI DUSUN SUKAJAYA 1 KURUNGAN NYAWA PESAWARAN. JURNAL PERAK MALAHAYATI, 2(1), 34-38.
  4. Dewi, F. K., Suliasih, N. and Garnida, Y. (2016) ‘Pembuatan Cookies Dengan Penambahan Tepung Daun Kelor ( Moringa oleifera ) pada Berbagai Suhu Pemanggangan’, Universitas Pasundan Bandung.
  5. Effendy, Nasrul. (2012). Dasar –Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat(Ed. 2). Jakarta: EGC.
  6. Fadyllah, M. I., & Prasetyo, Y. B. (2021). Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode Audiovisual dalam Meningkatkan Pengetahuan Ibu Merawat Anak dengan Stunting. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 16(1), 23-30.
  7. Irmawaty Bentian, Mayulu, N. and Rattu, A. J. M. (2015) ‘Faktor Resiko Terjadinya Stunting pada Anak TK di Wilayah Kerja Puskesmas Siloam Tamako Kabupaten Sangihe Propinsi Sulawesi Utara’, JIKMU, 5(1).
  8. Irwan, Z. (2020) ‘Kandungan Zat Gizi Daun Kelor (Moringa Oleifera) Berdasarkan Metode Pengeringan’, Jurnal Kesehatan Manarang, 6(1).
  9. Rosyidah, A. AR dan Rita, I. (2016) ‘Studi tentang Tingkat Kesukaan Responden terhadap Penganekaragaman Lauk Pauk dari Daun Kelor (Moringa oleivera)’, e-journal Boga, Volume 5, pp. 17–22.
  10. Susilawati, S. (2021). PENYULUHAN TENTANG INOVASI BUAH ALPUKAT DAN MADU UNTUK MENCEGAH RESIKO KETIDAK STABILAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA HANURA KEC. TELUK PANDAN KAB. PESAWARAN. JURNAL PERAK MALAHAYATI, 3(2), 109-112.

SENGKUNI JOURNAL views Statistic Jurnal Perak Malahayati : Pengabdian Keapada Masyarakat Stat

JURNAL PERAK MALAHAYATI : Pengabdian Keapada Masyarakat

indexed by:


Secretariat Office:
Universitas Malahayati
Mail  : Jl. Pramuka No. 27, Kemiling, Kota Bandar Lampung
Telp  : 085279526789
email: jurnalperak@malahayati.ac.id

<" Copyright UNIVERSITAS MALAHAYATI
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License