Supp. File(s): Plagiarism Check
HUBUNGAN KEBUTUHAN AFILIASI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA
Perilaku prososial ialah tindakan yang diberikan secara tulus untuk membantu seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebutuhan afiliasi dengan perilaku prososial pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional. Teknik accidental sampling digunakan untuk pengambilan sampel. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 100 remaja berusia 12-22 tahun yang berada di Kota Pekanbaru, Riau. Skala kebutuhan afiliasi yang diadaptasi dari Minanti (2017) dan perilaku prososial yang diadaptasi dari Anzala (2018) digunakan sebagai metode pengumpulan data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi Pearson product moment dan dibantu oleh program SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara kebutuhan afiliasi dan perilaku prososial pada remaja di Kota Pekanbaru. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebutuhan afiliasi berkaitan dengan perilaku prososial. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara kebutuhan afiliasi dan perilaku prososial pada remaja di Kota Pekanbaru. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebutuhan afiliasi berkaitan dengan perilaku prososial.
Kata Kunci: Kebutuhan Afiliasi, Perilaku Prososial, Remaja
Supplement Files
Keywords : Kebutuhan Afiliasi, Perilaku Prososial, Remaja
- Afrianti, N., & Anggraeni, D. (2016). Perilaku prososial remaja dalam perspektif bimbingan konseling islami. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 77-90.
- Anzala, A. R. (2018). Hubungan Efikasi Diri dengan Perilaku Prososial pada Santri Mahasiswa di Pondok Pesantren X Yogyakarta.
- Ardi, Z., Ibrahim, Y., & Said, A. (2012). Capaian tugas perkembangan sosial siswa dengan kelompok teman sebaya dan implikasinya terhadap program pelayanan bimbingan dan konseling. Konselor, 1(2).
- Bashori, K. (2017). Menyemai perilaku prososial di sekolah. Sukma: Jurnal Pendidikan, 1(1), 57-92.
- Bergin, C., Talley, S., & Hamer, L. (2003). Prosocial behaviours of young adolescents: a focus group study. Journal of adolescence, 26(1), 13-32.
- Chinopfukutwa, V. S., & Hektner, J. M. (2020). Peer crowd affiliations as predictors of prosocial and risky behaviors among college students. Journal of American College Health, 1-10.
- Devi, A. T., Yusuf, M., & Hardjono, H. (2017). The relationship between sense of community and agreeableness with prosocial behavior among member of Young on Top (YOT). Journal of ICSAR, 1(1), 6-12.
- Farida, H. (2017). Perilaku Prososial Ditinjau dari Androgyny Role dalam Kegiatan Pramuka Pada Anak Sekolah Dasar. SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Humaniora, 3(2).
- Heinla, I., Heijkoop, R., Houwing, D. J., Olivier, J. D., & Snoeren, E. M. (2020). Third-party prosocial behavior in adult female rats is impaired after perinatal fluoxetine exposure. Physiology & behavior, 222, 112899.
- Kau, M. A. (2010). Empati dan perilaku prososial pada anak. Jurnal Inovasi, 7(03).
- Manning, M. L. (2002). Havighurst's developmental tasks, young adolescents, and diversity. The Clearing House, 76(2), 75-78.
- Marpaung, W. (2018). AFFILIATION NEED VIEWED FROM LONELINESS ON STUDENTS LIVING AT DORMITORY OF UNIVERSITY OF SARI MUTIARA INDONESIA INDONESIA MEDAN. JURNAL PSYCHOMUTIARA, 1(1), 51-58.
- Minanti, R. D. (2017). HUBUNGAN KEBUTUHAN AFILIASI DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA PENGGUNA MEDIA SOSIAL (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
- Noya, M. D. A. (2018). HUBUNGAN ANTARA INTERNAL LOCUS OF CONTROL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA PELAJAR DI SMA NEGERI I HALMAHERA UTARA. Hibualamo: Seri Ilmu-Ilmu Sosial dan Kependidikan, 2(1), 10-17.
- Pitaloka, D. A., & Ediati, A. (2015). Rasa syukur dan kecenderungan perilaku prososial pada mahasiswa fakultas psikologi universitas diponegoro. Jurnal Empati, 4(2), 43-50.
- Putra, I. P. G. D., & Marheni, A. (2015). Hubungan kebutuhan afiliasi dengan intensitas penggunaan jejaring sosial twitter pada remaja akhir. Jurnal Psikologi Udayana, 2(1).
- Puspita, S., Ifdil, I., & Neviyarni, S. (2018). Kebutuhan Afiliasi Siswa. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 6(3), 191-197.
- Rinjani, H., & Firmanto, A. (2013). Kebutuhan afiliasi dengan intensitas mengakses facebook pada remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(1), 76-85.
- Rizky, L., Erlyani, N., & Akbar, S. N. (2020). HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN AFILIASI DENGAN PENGELOLAAN KESAN PADA REMAJA PENGGUNA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI SMA NEGERI 2 BANJARBARU. Jurnal Kognisia: Jurnal Mahasiswa Psikologi Online, 1(1), 68-75.
- Saputra, F. R., Tagela, U., & Setyorini, S. HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEBUTUHAN AFILIASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2018/2019. PSIKOLOGI KONSELING, 15(2).
- Sari, N. H. P., Sakti, H., & Fauziah, N. (2013). Motivasi berafiliasi dengan lawan jenis ditinjau dari persepsi remaja terhadap perceraian orang tua di Kecamatan Mijen. Empati, 2(4), 344-353.
- Wahyuni, N. S. (2018). Hubungan Harga Diri dengan Perilaku Prososial pada Remaja Masjid di Kelurahan Denai.
- Yu, G., Li, S., & Zhao, F. (2020). Childhood maltreatment and prosocial behavior among Chinese adolescents: Roles of empathy and gratitude. Child abuse & neglect, 101, 104319.
- Zarkasih Putro, K. (2017). Memahami ciri dan tugas perkembangan masa remaja. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 17(1).
- Zimmer-Gembeck, M. J., Geiger, T. C., & Crick, N. R. (2005). Relational and physical aggression, prosocial behavior, and peer relations: Gender moderation and bidirectional associations. The Journal of Early Adolescence, 25(4), 421-452.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.