KEBERMAKNAAN HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA YANG MEMILIH TINGGAL SENDIRI (STUDI KASUS)

Syifa Afanin Azzah Ciptasari* -  Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia
Rin Widya Agustin -  Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia
Arif Tri Setyanto -  Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia

Supp. File(s): common.other
Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tujuan hidup wanita lanjut usia yang memilih tinggal sendiri melalui berbagai nilai sumber makna hidup serta mengungkap gambaran kebermaknaan hidup pada wanita lanjut usia yang memilih tinggal sendiri. Subjek berjumlah tiga orang wanita lanjut usia yang memilih tinggal sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengambilan data penelitian melalui wawancara dan observasi. Penelitian mengungkap alasan wanita lanjut usia memilih tinggal sendiri berkenaan dengan adanya perasaan nyaman, dapat dengan bebas mengatur, hidup mandiri, tidak tergantung, tidak merepotkan, serta menghindari konflik dengan anak. Peristiwa kehilangan pasangan hidup merupakan peristiwa yang sangat berat dan memicu timbulnya penghayatan tak bermakna yang dirasakan oleh wanita lanjut usia. Ketidakbermaknaan tersebut ditunjukkan dengan perilaku yang lebih sensitif. Melalui kehidupan sosial dalam berbagai aktivitas bermakna dan berkenaan dengan sumber makna hidup, masing-masing wanita lanjut usia menemukan kembali makna dan tujuan hidupnya. Lanjut usia akan merasa bahagia ketika dapat memberikan makna serta manfaat bagi sekitar dengan memaksimalkan, menghayati, serta menikmati berbagai peran relasi sosial dalam aktivitas bermakna.

 

Kata Kunci: Kebermaknaan Hidup, Lanjut Usia, Tinggal Sendiri, Wanita

 

Abstract

The purpose of this study is to identify the life goals of elderly women who choose to live alone through various values of the source of the meaning of life and to reveal a picture of the meaning of life in elderly women who choose to live alone. The subjects returned were three elderly women who chose to live alone. The method used in this research is a qualitative method with a case study design. Collecting of research data through interviews and observations. Research reveals the reasons for elderly women choosing to live alone with regard to feeling comfortable, being able to freely manage, living independently, not being dependent, not bothering, and avoiding conflicts with children. The event of losing a life partner is a very heavy event and triggers the emergence of meaningless feelings that are felt by elderly women. The meaninglessness is shown by a more sensitive behavior. Through social life in various meaningful activities and related to the source of the meaning of life, each elderly woman rediscovers the meaning and purpose of her life. Seniors will feel happy when they can provide meaning and benefits to those around them by maximizing, experiencing, and enjoying the various roles of social relations in meaningful activities. Keywords: The Meaning of Life, Elderly, Living Alone, Women

Supplement Files

Keywords : Kebermaknaan Hidup, Lanjut Usia, Wanita, Tinggal Sendiri

  1. Adib, M. (2006). Penelitian Lansia di Perkotaan: Tinggal Bersama Keluarga Lebih Nyaman. Surabaya.
  2. Astina, I. Komang. (2014). Kualiti Hidup Warga Tua di Daerah Kota Batu Jawa Timur Indonesia (Disertasi). Universiti Utara Malaysia.
  3. Astina, I. Komang. (2022). Perspektif Geografi dalam Kajian Kualitas Hidup Lansia. In In: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar.
  4. Azizah, S., Lestari, P., & Novitasari, L. (2013). Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Kecemasan Lansia yang Tinggal Di Balai Rehabilitasi Sosial “Mandiri” Pucang Gading Semarang. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(1), 88–97.
  5. Badan Pusat Statistik. (2010). Sensus Penduduk 2010. https://www.bps.go.id/
  6. Bastaman, H. D. (2007). Logoterapi: Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. PT Raja Grafindo Persada.
  7. Bastari, A. A. (2019). Hubungan Aspek Risiko Eksternal dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Puskesmas Kemayoran Jakarta Pusat Tahun 2019 Ditinjau dari Kedokteran dan Islam (Doctoral dissertation, Universitas YARSI). Universitas YARSI.
  8. Chandler, Joan., Williams, Malcolm., Maconachie, Moira., Collett, Tracey., & Dodgeon, Brian. (2004). Living Alone: Its Place in Household Formation and Change. Sociological Research Online, 9(3). http://www.socresonline.org.uk/9/3/chandler.html
  9. Darmojo, R., & Martono, H. (2004). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
  10. Eshbaugh, E. M. (2008). Perceptions of Living Alone Among Older Adult Women. Journal of Community Health Nursing, 25(3), 125–137. https://doi.org/10.1080/07370010802221685
  11. Fitriana, L. Noor., Lestari, D. Ririn., & Rahmayanti, Devi. (2021). Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Tingkat Kesepian pada Lanjut Usia di Karang Lansia Bahagia Banjarmasin. Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan, 9(2), 169–179. https://doi.org/10.20527/dk.v9i2.6544
  12. Forward, Catherine., Khan, H. T. A., & Fox, Pauline. (2021). Older Women Living Alone in the UK: Does Their Health and Wellbeing Differ from Those Who Cohabit? Journal of Population Ageing, 1–17. https://doi.org/10.1007/s12062-021-09344-4
  13. Hakim, Lukmanul. (2014). Sumber-Sumber Kebahagiaan pada Lansia Ditinjau dari Status Tinggal di Panti Jompo dan di Luar Panti Jompo. Universitas Negeri Padang.
  14. Hidayat, A. A. A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Salemba Medika.
  15. Indriani, N. (2012). Perbedaan Kepuasan Hidup Lansia Dini yang Tinggal Bersama Anak, Mandiri, dan di Panti Werdha [Universitas Indonesia]. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314905-S_Novie%20Indriani.pdf
  16. Ismail, Zainab., Ibrahim, Wan., Ahmad, Wan., Hamjah, S. Hanin., & Astina, I. Komang. (2021). The Impact of Population Ageing: A Review. Iran J Public Health, 50(12), 2451–2460. https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
  17. Kalache, A., Barreto, S. M., & Keller, I. (2005). Demographic Revolution in All Cultures and Societies. Cambridge University Press.
  18. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Populasi Lansia Diperkirakan Akan Terus Meningkat Hingga Tahun 2020. Http://P2ptm.Kemkes.Go.Id/Artikel-Sehat/Populasi-Lansia-Diperkirakan-Terus-Meningkat-Hingga-Tahun-2020.
  19. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. (2020). Tingkat Harapan Hidup dan Perasaan Bahagia Lansia Malah Meningkat Semasa Covid-19. Https://Www.Bappenas.Go.Id/Index.Php/Berita/Tingkat-Harapan-Hidup-Dan-Perasaan-Bahagia-Lansia-Malah-Meningkat-Semasa-Covid-19.
  20. Kramarow, E. A. (1995). The Elderly who Live Alone in the United States: Historical Perspectives on House Hold Change. Demographics, 32, 335–353.
  21. Kusumiati R. Y. E. (2009). Tinggal Sendiri Di Masa Lanjut Usia. Jurnal Humanitas, 6(1), 24–38. http:// journal.uad.ac.id/index.php/HUMANITAS/ article/view/700
  22. Mishra, S., Pandey, D., Joby, P. A., & Jha, M. (2014). Predicting Effect of Social Support on Psychological Wellbeing in Elderly. Indian Journal of Health and Wellbeing, 5(10), 1188. https://www.researchgate.net/publication/279942184_Predicting_effect_of_social_support_on_psychological_wellbeing_in_elderly
  23. Nugroho, H. W. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. EGC.
  24. Pala, J. (2005). Aliran Penuaan Penduduk di Malaysia. Jabatan Perangkaan Malaysia.
  25. Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan). Kencana.
  26. Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia). Salemba Humanika.
  27. Pleschberger, Sabine., Reitinger, Elisabeth., Trukeschitz, Birgit., & Wosko, Paulina. (2019). Older People Living Alone (OPLA)–Non-Kin-Carers’ Support Towards the End of Life: Qualitative Longitudinal Study Protocol. BMC Geriatrics, 19(1), 1–8. https://doi.org/10.1186/s12877-019-1243-7
  28. Ratri, G. (2014). Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lansia (Studi Kasus Program Pelayanan Kesejahteraan Lansia di UPT Panti Wredha Budi Dharma Kota Yogyakarta Ponggalan UH 7/003 RT 14 RW 5.
  29. Rodhiyah, S. (2020). Perbedaan Kualitas Hidup Lansia Yang Tinggal Bersama Keluarga Dengan Lansia Yang Tinggal Sendiri Di Desa Sukorini Manisrenggo. STIKES Muhammadiyah Klaten.
  30. Samper, T. P., Pinontoan, O. R., & Katuuk, M. E. (2017). Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia di BPLU Senja Cerah Provinsi Sulawesi Utara. Journal Keperawatan (e-KP), 5(1), 1–9.
  31. Santrock. (2012). Life Span Development Edisi Ketigabelas Jilid Dua. Erlangga.
  32. Suardiman, S. (2011). Psikologi Usia Lanjut. Universitas Gajah Mada.
  33. Subekti, I. (2017). Perubahan Psikososial Lanjut Usia Tinggal Sendiri di Rumah. Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia, 3(1), 23–35.
  34. Sugiantari, A. P., & Budiantara, I. N. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Angka Harapan Hidup di Jawa Timur Menggunakan Regresi Semiparametrik Spline. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 2(1), 37–41.
  35. United Nations. (2010). World Populations Data Sheet. New York: United Nations, Population Reference Bereau.
  36. United Nations Department of Economic and Social Affairs, P. D. (2020). World Population Ageing 2020 Highlights: Living Arrangements of Older Person.
  37. World Health Organization (WHO). (1996). WHOQOL-BREF: Introduction, Administration, Scoring and Generic Version of the Assessment. Geneva: World Health Organization (WHO).
  38. Worldometer. (2022). Life Expectancy of the World Population. Https://Www.Worldometers.Info/Demographics/Life-Expectancy/ .
  39. Wreksoatmodjo, B. R. (2013). Perbedaan Karakteristik Lanjut Usia yang Tinggal di Keluarga Dengan yang Tinggal di Panti di Jakarta Barat. CDK-209, 40(10), 738–745.

Open Access Copyright (c) 2023 Jurnal Psikologi Malahayati
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.