HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN RESILIENSI PADA KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA

Justitia Erni Fatma Sari* -  Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia
Krismi Diah Ambarwati -  Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Supp. File(s): common.other

Abstrak

Skizofrenia tidak hanya menimbulkan penderitaan bagi individu penderitanya, akan tetapi juga merupakan stressor berat dan cenderung dirasakan sebagai beban bagi keluarga sebagai caregiver, merawat anggota keluarga dengan gangguan skizofrenia sebagai tekanan, menjalankan peran sebagai caregiver membuat keluarga dihadapkan dengan berbagai tuntutan dan tugas untuk merawat anggota keluarga yang sakit, sehingga tuntutan dapat menimbulkan berbagai masalah atau konflik yang dapat menimbulkan ketegangan dan tekanan yang menimbulkan perasaan cemas, stress, kelelahan psikis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasi dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dengan resiliensi pada keluarga yang merawat pasien skizofrenia. Partisipan pada penelitian ini adalah 43 kelurga pendamping pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan Poli Jiwa RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang dengan teknik accidental sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala Likert, terdiri dari Self Acceptance Questionnaire diadaptasi dari teori Berger dan Shereer, dan CDRISC 25 diadaptasi dari teori Connor dan Davidson. Hasil analisis data di peroleh ada hubungan positif yang signifikan antara penerimaan diri dan resiliensi pada keluarga yang merawat pasien skizofrenia. Implikasi hasil penelitian ini dapat membantu menjelaskan  bahwa  penerimaan diri pada caregiver skizofrenia dapat meningkatkan resiliensi selama merawat pasien skizofrenia.

 

Kata Kunci: Penerimaan Diri, Resiliensi, Skizofrenia.

 

 

Abstract

Schizophrenia not only causes suffering for individual sufferers but is also a severe stressor and tends to be felt as a burden for the family as a caregiver, caring for family members with schizophrenic disorders a pressure, and carrying out the role as a caregiver makes the family faced with various demands and tasks to care for family members who are sick so that demands can lead to various problems or conflicts that can cause tension and pressure that cause feelings of anxiety, stress, psychological fatigue. This research is quantitative research with a correlation method with the aim of knowing the relationship between self-acceptance and resilience in families who care for schizophrenic patients. Respondents in this study were 43 families accompanying schizophrenia patients at the Outpatient Clinic of the Psychiatric Hospital of Prof. Dr. Soerojo Magelang with a accidental sampling technique. The data collection method was carried out using a Likert scale, consisting of a Self Acceptance Questionnaire adapted from Berger and Shereer's theory, and CDRISC 25 adapted from Connor and Davidson's theory. The results of data analysis show that there is a significant positive relationship between self-acceptance and resilience in families caring for Skizofrenia patients. The implication of the results of this study can help explain that self-acceptance of schizophrenic caregivers can increase resilience while caring for schizophrenic patients.

 

Keywords: Self-Acceptance, Resilience, Schizophrenia.

Supplement Files

Keywords : Penerimaan Diri, Resiliensi, Skizofrenia.

  1. A’isyah, S. (2017). Hubungan antara penerimaan diri dengan resiliensi pada remaja panti asuhan di kabupaten pati. (Doctoral dissertation, Fakultas Psikologi UNISSULA).
  2. Amadany, U. H. (2019). Resiliensi dan penerimaan diri anak asuh di lingkungan panti asuhan puteri aisyiyah medan. (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).
  3. Andriyani, J. (2021). Resiliensi dan kecemasan pada keluarga di era new normal (studi di kota banda aceh). Jurnal At-Taujih, 4(1), 19–33.
  4. Anjarwati, L., & Hurriyati, D. (2020). Penerimaan diri dan resiliesi penderita thalassaemia saat menjalankan perawatan. Jurnal Al-Qalb, 11(2), 22–31.
  5. Connor, K., Davidson, J. R. T., & Lee, L. (2003). Spirituality , Resilience , and Anger in Survivors of Violent Trauma : A Community Survey Spirituality , Resilience , and Anger in Survivors of Violent Trauma : A Community Survey. Journal of Traumatic Stress, 16(5), 487–494.
  6. Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development of a new resilience scale: The connor-davidson resilience scale (CD-RISC). Depression and Anxiety, 18(2), 76–82.
  7. Docherty, N. M., Hall, M. J., & Gordinier, S. W. (1998). Affective reactivity of speech in schizophrenia patients and their nonschizophrenic relatives. Journal off Abnormal Psychology, 107(3), 461–467.
  8. Dumaris, S., & Rahayu, A. (2019). Penerimaan diri dan resiliensi hubungannya dengan kebermaknaan hidup remaja yang tinggal di panti asuhan. Ikraith-Humaniora, 3(1), 71–77.
  9. Fitrikasari, A., S, A. K., Woroasih, S., & S, W. S. A. (2012). Medica Hospitalia. Medica Hospitalia, 1(2), 118–122.
  10. Huang, Y., Wu, R., Wu, J., Yang, Q., Zheng, S., & Wu, K. (2020). Psychological resilience , self-acceptance , perceived social support and their associations with mental health of incarcerated offenders in China. Asian Journal of Psychiatry, 52(22), 102–166.
  11. Jannah, A. M. (2019). Hubungan mindfulness dan penerimaan diri pada remaja dengan orang tua. (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
  12. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Potret sehat indonesia dari riskesdas 2018. Www.Kemkes.Co.Id.
  13. Marsela, R. D., & Supriatna, M. (2019). Konsep diri: Definisi dan faktor. Journal of Innovative Counseling: Theory, Practice, and Research, 3(2), 65–69.
  14. Nasir, A., & Muhith, A. (2011). Dasar-dasar keperawatan jiwa: pengantar dan teori. Jakarta: Salemba Medika.
  15. Pandjaitan, E. A., & Rahmasari, D. (2020). Resiliensi pada caregiver penderita skizofrenia. Jurnal Penelitian Psikologi, 7(3).
  16. Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor: 7 Essential Skills for Overcoming Life’s Inevitable Obstacles. New York: Broadway Books.
  17. Rukimini, C. T., & Syafiq, M. (2019). Resiliensi pada keluarga sebagai caregiver pasien skizofrenia dengan kekambuhan. Jurnal Penelitian Psikologi, 6(2), 1–8.
  18. Santrock, J. W. (2007). Perkembangan anak (Vol. 11). Jakarta: Erlangga.
  19. Satyaningtyas, R., & Abdullah, S. M. (2005). Penerimaan diri dan kebermaknaan hidup penyandang cacat fisik. Jurnal Psiko-Buana, 3(2), 1–13.
  20. Sefrina, F. (2016). Hubungan dukungan keluarga dan keberfungsian sosial pada pasien skizofrenia rawat jalan. (Doctoral dissertation, Universitas of Muhammadiyah Malang).
  21. Stuart, G. W. (2005). Principles and practice of psychiatric nursing-e-book. Elsevier Health Sciences.
  22. Stuart, G. W. (2007). Prinsip dan praktik keperawatan jiwa stuart edisi 5. Jakarta: EGC.
  23. Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  24. Wasahua, S., Pattiselanno, A. E., & Puttileihalat, P. M. (2018). Resiliensi nafkah rumah tangga masyarakat pesisir di negeri tawiri kecamatan teluk ambon kota ambon. Jurnal Agribisnis Kepulauan, 6(3), 299–314.
  25. Wijanarko, A., & Ediati, A. (2016). Penerimaan diri pada orangtua yang memiliki anak skizofrenia (sebuah interpretative phenomenological analysis). Jurnal Empati, 5(3), 424–429.
  26. Yulian, V., & Muhlisin, A. (2010). Hubungan antara support system keluarga dengan kepatuhan berobat klien rawat jalan di rumah sakit jiwa daerah surakarta. (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
  27. Yulianti, Iskandarsyah, A., & Rafiyah, I. (2018). Tingkat burnout caregiver klien skizofrenia di dea kersamanah kabupaten garut. Jurnal Riset Hesti Medan, 3(1), 76–81.

Open Access Copyright (c) 2024 Jurnal Psikologi Malahayati
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.