PSYCHOLOGICAL WELL BEING WANITA MENIKAH MUDA DI DESA CIGUGUR GIRANG KABUPATEN BANDUNG BARAT

Pricillia Steffany Angelin* -  Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia
Rudangta Arianti -  Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Supp. File(s): common.other common.other
Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan psychological well being pada wanita yang menikah muda di Desa Cigugur Girang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melibatkan dua orang wanita yang menikah di usia muda. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi yaitu dengan mewawancarai orang tua partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita muda yang sudah menikah memiliki psychological well being baik dalam dirinya. Terlihat dari dimensi psychological well being yaitu, self acceptance (penerimaan diri), hubungan positif dengan orang lain (positive relation with other), otonomi (autonomy), penguasaan lingkungan (environmental mastery), tujuan dalam hidup (purpose in life), dan pengembangan diri (personal growth) yang sebagian besar terpenuhi pada kedua partisipan. Remaja yang memasuki masa pernikahan perlu mempersiapkan diri menuju kedewasaan dan kematangan emosi untuk mendukung tercapainya psychological well being.

 

Kata Kunci : Menikah Muda, Psychological Well Being, Wanita

 

 

Abstract

The purpose of this study was to describe psychological well-being in women who married young in Cigugur Girang Village, West Bandung Regency. This research uses a qualitative approach, involving two women who marry at a young age. Test the validity of the data in this study using triangulation, namely by interviewing the parents of participants. The results showed that young married women have good psychological well being in them. It can be seen from the dimensions of psychological well-being, namely, self-acceptance, positive relations with others, autonomy, environmental mastery, purpose in life, and personal growth, most of which were met by both participants. Adolescents entering the marriage period need to prepare themselves towards maturity and emotional maturity to achieve psychological well being.

 

Keywords: Early Married, Psychological Well Being, Women

Supplement Files

Keywords : Menikah Muda, Psychological Well Being, Wanita

  1. Desa Cigugur Girang. (2021). http://cigugurgirang-parongpong.sideka.id/profil/sejarah/
  2. Diananda, E. (2016). Makna Kebahagiaan dalam Pernikahan Pada Remaja Awal yang Melakukan Pernikahan Siri. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(2), 263–268. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v4i2.4011
  3. D.W.S, F. P. (2018). Psychological Well-Being Wanita Dewasa Lajang (Ditinjau dari Empat Tipe Wanita Lajang menurut Stein). Motiva Jurnal Psikologi, 1(1), 28. https://doi.org/10.31293/mv.v1i1.3494
  4. Faidullah, S., & Sumiati, S. (2022). Campur Tangan Orang Tua Terhadap Rumah Tangga Anaknya di Kecamatan Lamphiong. Jurnal Al-Risalah, 17(1),11-22.https://jurnal.stairakha-amuntai.ac.id/index.php/alris/article/view/204
  5. Firdaus, Saputra, R., Susanti, P., Desminar, & Nurazizah. (angan Umat, 3(2), 12–26.
  6. Gunarya, A., Tamar, M., & Ibnu, I. (2010). Bersahabat Dengan Stress. Academia, 4(10), 1-20.
  7. Gunarsa, & Gunarsa. (1995). Psikologis Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga.
  8. Hardianti, R., & Nurwati, N. (2021). Faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Dini Pada Perempuan. Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial, 3(2), 111. https://doi.org/10.24198/focus.v3i2.28415
  9. Kartianti, S., & Asgar, S. (2021). Pelatihan Mengenal Potensi Diri Dan Kualitas Pribadi Bagi Siswa Smk. Jurnal Hirono, 1(1), 33–38. https://doi.org/10.55984/hirono.v1i1.53
  10. Latifah, A. I., Zahra, A. A., & Faizah, R. (2021). Makna Pernikahan Dini pada Remaja Magelang. Borobudur Psychology Review, 01(02), 70–82. https://doi.org/10.31603/bpsr.5821
  11. Nurhikmah, Patmawaty, T., & Arie, Z. H. G. (2022). Gambaran Psychological Well-Being pada Wanita Dewasa Madya Lajang Bersuku Bugis. Jurnal Psikologi, 2(1), 95–106. https://doi.org/10.56326/jpk.v2i1.1442
  12. Oktavia, E. R., Agustin, F. R., Magai, N. M., & Cahyati, W. H. (2018). Pengetahuan Risiko Pernikahan Dini pada Remaja Umur 13-19 Tahun. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(2), 239–248. https://doi.org/10.15294/higeia.v2i2.23031
  13. RI, J. B. (1974). Undang-undang (UU) No.1 Tahun 1974. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/47406/uu-no-1-tahun-1974
  14. RI, J. B. (2019). Undang-undang (UU) No. 16 Tahun 2019. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/122740/uu-no-16-tahun-2019
  15. Rohma, R., & Syah, A. M. (2021). Psychological well being pada yang menikah muda (Studi kasus di kecamatan kembangbahu kabupaten lamongan). Conseils : Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, 1(1), 21–30.
  16. Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069–1081. https://doi.org/10.1037/0022-3514.57.6.1069
  17. Saidiyah, S., & Julianto, V. (2017). Problem Pernikahan Dan Strategi Penyelesaiannya: Studi Kasus Pada Pasangan Suami Istri Dengan Usia Perkawinan Di Bawah Sepuluh Tahun. Jurnal Psikologi Undip, 15(2), 124. https://doi.org/10.14710/jpu.15.2.124-133
  18. Setiawan, H. E., & Sakti, H. (2019). Penemuan Makna Hidup Pada Residivis Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Semarang. Jurnal EMPATI, 8(1), 40–48. https://doi.org/10.14710/empati.2019.23572
  19. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
  20. Widiatmoko, P. S. G. ., Winarni, S., Nugroho, R. D., & Mawarni, A. (2019). Hubungan Pendidikan, Budaya, Teman Sebaya Dengan Pernikahan Usia Muda Di Kecamatan Kandanghaur Indramayu Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 7(4), 261–265.

Open Access Copyright (c) 2023 Jurnal Psikologi Malahayati
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.